ImageChef Custom Images

keren

keren

Selasa, 13 September 2011


Amalan Hati

IDENTITAS BUKU
amalan-hatiJudul: Amalan Hati
Pengarang: Muhammad bin Shalih Al-Munajjid
Penerbit: Irsyad Baitus Salam
Cetakan: 1, 2006
Tebal: 641 halaman
Ukuran: 14,5 x 21,5 cm
Diresensi oleh
^_^
Eviana
DS
^_^
SINOPSIS
Sesungguhnya eksistensi manusia terletak pada hainya,apabila hatinya baik, akan menjadi baiklah ia; dan apabila hatinya mneyimpang dari fitrah kebaikannya, ia pun akan rusak sebagaimana sabda Rasulullah
“Dalam tubuh ini terdapat segumpal daging yang mnegotori semua anggota tubuh lainnya. Jika ia baik, semuanya pun menjadi baik; dan jika ia rusak semuanya pun macet dan malfungsi. Itulah yang disebut kalbu.” (HR. Bukhari Muslim)
Berangkat dari Hadits ini, hati kita perlu kita didik, kita latih, dan kita tmpa dengan berbagau amalan hati agar dia mampu dan terlatih unuk dapat mengalahkan bujukan hawa nafsu yang akan merusak keadaannya. Insyaallah buku ini akan mendidik dan menempa hati kita agar menjadi hati yang diridhai Allah swt. Selamat mengamalkan dan menempatinya,
Buku yang brejudul “Silsilah Amalan Hati” ini memberikan kita petunjuk serta melatih kita tentang bagaimana ikhlas, tawakkal, optimis, takut, syukur, ridha, sabar, muhasabah, tafakkur, mahabbah, taqwa, wara’. Di uraian resensi ini, saya akan mengulas tentang Mahabbah, karena tema ini jarang dipublikasikan.
Kata al-mahabbah berasal dari al-habb. Menurut pendapat lain, al-mahabbah berasal dari al-habaab (buih) yang berada di permukaan air saat hujan deras. Berdasarkan pengertian ini, mahabbah berarti gejolak kalbu saat merindukan perjumpaan dengan sang kekasih. Mahabbah Allah yang sedang kita bicarakan merupakan topic yang luar biasa besarnya dan merupakan keutamaan yang banyak lagi sangat berlimpah pembahasannya; tiada yang dapat mencapai puncaknya kecuali hanya orang yang mengenal Allah berikut dengan sifat-sifat-Nya sebagaimana yang Dia sifaykan untuk diri-Nya.
Ada beberapa pertanda kecintaan Allah kepada hamba, apabila terdapat dalam diri seseorang hamba atau hamba yang bersangkutan merasakannya, maka hal itu menjunjukkan bahwa Allah mencintainya, yaitu:
  1. Pengaturan Allah yang baik kepadanya. Dia telah mndidiknya sejak kecil dengan tatanan yang terbaik.
  2. Kasih sayang Allah kepada hamba yang bersangkutan dalam arti kata bahwa Allah bersikap lunak dan lembut kepadanya, memberikan hal yang termudah baginya, dan memperlakukannya dengan perlakuan yang baik.
  3. Menjadi orang yang diterima di kalangan penduduk bumi. Makna yang dimaksud ialah bahwa semua kalbu manusia menerima hamba yang dicintai oleh Allah ini dan mereka semua menyukainya.
  4. Allah menimpakan cobaan kepadanya hingga membersihkan mereka dari segala dosa-dosanya dan mengosongkan hati mereka dari kesibukan duniawi karena kecemburuan Allah kepada mreka.
  5. Meninggal dunia dalam keadaan sedang mengrjakan amal shahih.
Selain itu, terdapat pula pertanda cinta seseorang hamba kepada Allah. Mengingat cinta itu adalah sesuatu yang tersembunyi di dalam hati, maka mudahlah bagi setiap orang untuk mengklaimnya. Memang, betapa mudahnya melakukan pengakuan karena pengakuan dilakukan hanya dengan mulut namun betapa sulit pembuktiannya. Oleh karena itu, janganlah seseorang dengan mudah terpedaya oleh bujukan setan dan tipu muslihat hawa nafsu manakala dirinya hendak mnegklaim bahwa Allah mencintainya, selama dia belum mengujinya dengan tanda-tanda tersebut dan menuntutnya untuk melakukan pembuktian. Pertanda kecintaan seorang hamba terhadap Sang Pencipta adalah:
  1. Mencintai perjumpaan dengan Allah swt karena tidaklah sekali-kali kalbu seseorang dimabuk cinta, melainkan pasti mencintai perjumpaan dengan kekasihnya dan bertatapan dengannya.
  2. Kesenangan hamba yang bersangutan adalah berkhalwat, bermunajat kepada Allah, dan membaca kitab-Nya. Oleh karena itu, dia membiasakan shalat tahjjud dan mengambil kesempatan untuk itu dikeheningan malam.
  3. Hamba yang bersangkutan sabar terhadap semua hal yang tidak disukai. Sabar adalah kedudukan paling kokoh dalam menempuh jalan meraih cinta yang harus dimiliki oleh orang-orang yang jatuh cinta.
  4. Hamba yang bersangkutan tidak memprioritaskan sesuatupun diantara hal-hal yang dicintainya lebih dari kecintaannya kepada Allah swt dan dia akan lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih daripada selain keduanya.
  5. Hamba yang bersangkutan menggebu-gebu kesukaannya dalam berdzikir kepada Allah; lisannya tidak pernah berhenti dari menyebut-Nya; dan kalbunya tidak pernah kosong dari mengingat-Nya.
  6. Pecinta yang benar apabila menyebut nama Allah dalam kesendirian, kalnunya bergetar dan air matanya berlinang karena takut kepada Allah.
  7. Cemburu karena Allah. Oleh karena itu, dia akan marak kepada Allah apabila melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah dilanggar oleh mereka yang durhaka dan hak-hak-Nya dilecehkan oleh mereka yang meremehkannya.
  8. Mencintai kalam Allah swt apabila Anda hendak mengetahui kecintaan yang ada dalam kalbu Anda kepada Allah dan juga yang ada dalam kalbu orang lain, maka perhatikanlah kecintaan dalam kalbu Anda kepada Al-Qur’an karena sesungguhnya barang siapa yang mencintai kalamnya maka ia akan mencintai sang kalam dan pembicaraan kekasihnya.
  9. Dia merasa menyesal bila ada amal ketaaan atau dzikir yang terlewat olehnya. Maka apabila ia minggalkan dzikir, ia akan sangat merasa meyesal telah melewatkan waku denfan sia-sia.
  10. Mengkhususkan hak kekasihnya dalam semua amalannya dan dia memandang amalannya bukan sebagai sesuatu yang berarti.
Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai faktor-faktor yang dapat mendatangkan kecintaan kepada Allah swt, antara lain:
  • Membaca Al-Qur’an dengan merenungi dan memahami meknanya serta membaca makna yang tersembunyi dibalik suratnya. Sehubungan dengan hal ini, maka Allah swt telah berfirman melalui ayat-ayat berikut: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad (47): 24)
  • Mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak melakukan amalan sunah sesudah amalan fardhu, karena sesungguhnya sikap ini termasuk hal yang dapat menghantarkan pelakunya pada derajat kecintaan. Allah memberitahukan bahwa orang yang jatuh cinta pada Tuhannya pasti memperbanyak amalan sunnah dan dia senantiasa memperbanyaknya sehingga menjadi orang yang dicintai Allah swt.
  • Banyak berdzikir mengingat Allah swt, baik dengan lisan maupun dengan kalbu. Bagian cinta seseorang hamba dari kecintaan ini akan mengikut pada kegiatannya dalam mengerjakan dzikir ini. Oleh karena itu, Allah memerintahkan agar memperbanyak dzikir dan bahwa dzikir merupakan factor yang dapat menyebabkan keberuntungan.
  • Kecintaan kepada Allah lebih Anda prioritaskan daripada kesenangan Anda sendiri saat hawa nafsu Anda sedang bergejolak, dan Anda tetap berupaya mendaki jalan naik yang dapa menghantarkan Anda untuk cinta kepada-Nya.
  • Menyaksikan kebaikan Allah, kebajikan, tanda-tanda kekuasaan-Nya, dan nikmat-nikmat-Nya, baik yang lahir maupun yang batin, maka sesungguhnya hal ini akan mendorong pelakunya untuk mencintai-Nya.
  • Menggunakan kalbu untuk menelaah asma-asma Allah dan sifat-sifat-Nya, menyaksikan dan mengenalkan serta menggunakan kalbu untuk melakukan perjalanan spiritual di dalam taman pengtahuan ini. Barang siapa yang mengenal Allah swt mlalui asma-asma, sifat-sifat, dan perbuatan-perbuatan-Nya, niscaya dia akan dicintai oleh-Nya.
  • Hamba yang bersangkutan merasakan kerendahan dirinya di hadapan Tuhannya, berhajat kepada-Nya, tunduk, patuh, merasa hina, pasrah, dan merebahkan diri di hadapan-Nya. Maka sudah dapat dipastikan betapa dekatnya kedatangan bantuan, pertolongan, rahmat, serta rizqi Allah kepada hamba ini.
  • Suka berkhalawat (menyendiri) karena Allah swt paa saat turunnya rahmat ilahi untuk bermunajat dengan-Nya dan membaca kalam-Nya serta berdiri kepada-Nya dengan etika pengahmbaan diri seraya memohon ampun dan bertobat kepada-Nya.
Tetapi apakah mencintai dunia termasuk hal yang syirik? Untuk menjawabya, kita dapat melihat sebuah Hasits yang menyebutkan:
“Aku jadikan menyukai sebagian dari urusan duniawi kalian, yaitu wewangian dan wanita.”
Klau demikian, berarti di antara perkara duniawi terdapat hal-hal yang tidak membawa kepada kemusyrikan bila mencintainya, karena sesungguhnya Nabi sendiri menyukainya.
Oleh karena itu, diperbolehkan bagi seseorang mencintai berbagai hal yang termasuk urusan duniawi selama kecintaannya idak diharamkan. Oleh karena itu, tidak boleh seseorang menyukai zina, suap, dan khamr, tetapi boleh mencintai istrinya, lahan pertanian, wewangian, dan makanan tertentu. Ini merupakan cinta yang alami. Namun demikian, jika kecintaannya ini melampaui betas, sehingga melampaui kecintaannya kepada Allah, lalu orang yang bersangkutan mengorbankan ridha Allah demi kepuasan istrinya dan mencuri demi penghidupan yang lebih baik, maka dalam keadaan seperti ini kecintaannya kepada duniawi merupakan perbuatan durhaka dan tidak diperbolehkan. Ada pula cinta yang membawa kepada kemusyrikan sehingga mengeluarkan pelakunya dari Agama Islam, yaitu kecintaannya kepada selainAllah dengan kecintaan yang lain bersifat ritual, maka keadaan seperti ini mengakibatkan pelakunya murtad dan keluar dari agama islam.

2 Responses to “Amalan Hati”

  1. hasan says : trimakasih banyak atas penjelasan nya. mdh2an saya lebih bisa mendekatkan diri lg kpd ALLAH SWT. amiin….
  2. Tinggalkan Balasan



    Gravatar


    WordPress.com Logo
    Please log in to WordPress.com to post a comment to your blog.
    Twitter picture

    You are commenting using your Twitter account. (Keluar)
    Facebook photo

    You are commenting using your Facebook account. (Keluar)
    Connecting to %s


Tidak ada komentar:

Posting Komentar